Sabtu, 09 November 2013

Iptek Untuk Jalan Desa, Dari Balitbang PU Untuk Indonesia



Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda, dan handaitaulanku
Tak mudah kulupakan, Tak mudah bercerai
Selalu kurindukan, Desaku yang permai.

Bait-bait lirik lagu Desaku mengingatkan saya pada sebuah desa di pedalaman Tasikmalaya. Beberapa belas tahun lalu untuk mencapai tempat kelahiran saya perlu perjuangan yang tidak mudah.  Saya tersenyum jika ingat perjalanan mencapai kampung halaman, jalanan yang naik turun, melintasi jembatan gantung, dan melewati jalan berbatu yang mendadak menjadi kolam ketika musim hujan.  

Ada rasa syukur terselip ketika beberapa tahun lalu saya mengunjungi kampung halaman, jalanan di sana sudah dilapisi aspal.  Kampung saya beruntung karena relatif tidak jauh dari kecamatan sehingga merasakan pembangunan lebih dulu dibanding beberapa daerah tetangga yang jalanannya masih berupa jalan berbatu. 

Lamunan saya terdampar pada masa kecil, mengingat ketika jalan desa kami yang semula jalan tanah biasa hendak diperkeras dengan lapisan batu. Selain pekerja yang didatangkan pemerintah, masyarakat di sekitar jalan bahu membahu membantu pembangunan. Berbagai peralatan digunakan, dari cangkul hingga mesin pemadat tanah. Dengan itu pun butuh waktu cukup lama untuk membangun jalan. Ketika musim hujan tiba, proyek pengerasan jalan terpaksa dihentikan sementara waktu.

Indonesia sangat luas.  Dengan luasnya wilayah serta kontur bergunung, berbukit, berhutan, dan dialiri banyak sungai, untuk menghubungkan antar wilayah Indonesia dengan jalan dan jembatan bukan pekerjaan yang mudah. Kebutuhan jalan di Indonesia yang unik sesuai karakter kontur dan iklim daerah membutuhkan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknik yang tepat. Kesulitan akibat minimnya standar acuan pelaksanaan pembangunan jalan yang bermutu, murah, dan bisa dikerjakan dalam waktu yang relatif singkat menyebabkan masih banyak pedesaan di pelosok Indonesia yang belum terjangkau infrastruktur jalan yang layak.

Jalan Tanah Menuju Sebuah Desa

 
Terdorong pemahaman pentingnya jalan sebagai urat nadi perekonomian menyongsong era perdagangan bebas AFTA, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum (Balitbang PU) mengembangkan penelitian untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan melalui kegiatan Kelompok Program Penelitian (KPP).  Beberapa hasil KPP tersebut bisa diterapkan untuk pembangunan infrastruktur daerah pedalaman, agar setiap wilayah Indonesia di masa depan bisa segera terjangkau prasarana transportasi.

Biaya yang tinggi seringkali menjadi kendala pembangunan jalan ke pelosok. Untuk itulah Balitbang PU mengembangkan KPP Jalan Berbiaya dan Bervolume Lalu Lintas Rendah.  Hasilnya adalah panduan tata laksana pembangunan jalan dengan teknologi tepat guna, relatif murah untuk daerah-daerah terpencil, dan mempertimbangkan ketersediaan bahan lokal dalam pelaksanaannya.

Angka pembiayaan pembangunan jalan bisa ditekan tanpa mengorbankan mutu karena Balitbang PU memberikan panduan pembangunan jalan secara menyeluruh. Dimulai dari panduan ilmiah pemilihan dan spesifikasi bahan Otta Seal. Otta seal dipilih Balitbang PU sebagai salah satu metode pembangunan jalan pedesaan di Indonesia karena metode yang dikembangkan pertama kali di Norwegia ini dinilai cocok dengan kondisi dan iklim Indonesia. Di samping itu Otta Seal terbukti  lebih ekonomis dan lebih tahan lama hingga 50%-60% lebih awet dibandingkan metode pembangunan jalan lain.

Beberapa Metode pelapisan jalan (The Design, Construction and Maintenance of Otta Seals)


Namun Balitbang PU menyadari untuk membangun jalan berkualitas dengan mengandalkan metode saja tidak memadai.  Untuk itu Balitbang PU menerbitkan naskah ilmiah dan R0 perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan stabilisasi tanah menggunakan aspal kimia. Agar hasil pengerjaan sesuai dengan standar mutu yang ingin dicapai, sebagai pendamping Balitbang PU juga menyediakan R0 Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Jalan Agregat Padat Tahan Cuaca (JAPAT).

Guna menjamin terpeliharanya jalan yang sudah dibangun, maka diterbitkan naskah ilmiah dan R0 Metode Pemeliharaan Jalan Kerikil.  Balitbang PU melengkapi dengan paket program untuk menghitung daya dukung dan kepadatan lapangan jalan tanah dan kerikil, agar pembangunan Jalan Berbiaya dan Bervolume Lalu Lintas Rendah semakin terarah. Sebuah buku naskah ilmiah yang meliputi Pengembangan Software Alat Pengukur Kekuatan Struktural Jalan Kerikil, Pengukur Kepadatan Jalan Kerikil, Model Erosi Jalan Kerikil, dan Perencanaan Laboraturium Stabilisasi Tanah untuk Jalan Bervolume dan Berbiaya Rendah dihasilkan pada tahun 2011.  Buku tersebut memberikan panduan lengkap pembangunan jalan, sehingga baik PU maupun kontraktor pelaksana dapat lebih mudah dalam memperoleh acuan standar jalan.

Pemanfaatan Iptek yang aplikatif dan murah dalam bidang Pekerjaan Umum (PU) telah lama dinantikan masyarakat pedesaan. Jika pembangunan jalan menerapkan penerapan metode-metode modern hasil penelitian terkini yang murah tetapi terbukti berkualitas dan membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih singkat, tentunya semakin banyak daerah yang terjangkau jalan bagus seperti kampung halaman saya. Alur jalan yang melingkari negeri ini akan semakin panjang, semakin memudahkan transportasi manusia, barang serta jasa dari desa ke kota, dan sebaliknya. Yang pada gilirannya akan mempercepat kemajuan bangsa.

Upaya Balitbang PU meneliti dan mengembangkan produk Iptek tepat guna adalah sebuah langkah strategis yang sangat tepat. Pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan tidak cuma membutuhkan pekerjaan fisik tetapi perencanaan dan pelaksanaan yang profesional. Panduan integral pembangunan jalan berbiaya dan bervolume lalu lintas rendah dari pra pelaksanaan, proses pembangunan hingga pasca pembangunan, adalah produk penelitian iptek yang akan sangat membantu memecahkan permasalahan pembangunan jalan di berbagai wilayah Indonesia. Sehingga nantinya lagu Desaku dinyanyikan tidak lagi penuh keprihatinan, karena berbagai permasalahan bidang PU lebih mudah dipecahkan berkat penerapan Iptek seperti yang telah dilakukan Balitbang PU.

(Catatan : Ambil huruf pertama setiap paragraf dan akan terbentuk sebuah kata)

Bogor, 10 November 2013
Ditulis untuk Sayembara Penulisan Blog 2013 dari Balitbang PU.
 
Bahan Bacaan
  1. http://www.arrb.com.au/sealing/SAsealtype.html
  2. _______(1999) The Design, Construction, and Maintenance of Otta Seals. Ministry of Works, Transport and Communication Republic of Botswana.
  3. http://www.pusjatan.pu.go.id/pus_our/
  4.  http://en.wikipedia.org/wiki/Otta_seal

1 komentar:

  1. Bagus banget Mas isinya, menambah wawasan. terimakasih sudah menulisnya Mas sehingga saya bisa membacanya

    BalasHapus