“Kebersihan adalah sebagian dari
iman”. Kalimat singkat sarat makna itu
bukan kata-kata mutiara biasa, karena terucap dari lidah suci seorang utusan Tuhan.
Dalam setiap ajaran agama, peribadatan menghadap Tuhan selalu diawali ritual
pembersihan diri. Tentunya bukan kebetulan Tuhan menekankan pentingnya suatu
hal melalui nasihat Nabi-Nya dan aturan agama-Nya, kecuali hal tersebut
memiliki peran strategis untuk umat manusia.
Menilik lebih dalam, sejatinya manusia
memang mustahil mencapai kecemerlangan dalam hal apa pun, baik secara fisik,
mental dan spiritual, tanpa memulainya dari kebersihan. Tidak ada seorang manusia
pun yang menyukai hal kotor, kebersihanlah syarat tumbuhnya cinta, dan orang-orang
besar yang menjadikan dunia lebih baik adalah selalu orang-orang bersih dalam
kesederhanaannya. Demikian halnya dengan sebuah organisasi, karena organisasi terdiri dari sekumpulan orang.
Pogram “PLN Bersih” yang dicanangkan
PT. Perusahaan Listrik Negara (persero) baru-baru ini, adalah sebuah ritual
pembersihan diri menuju PLN masa depan. Harus diakui PLN saat ini masih belum
memenuhi sosok PLN ideal sebagai pengemban amanat rakyat, dalam mencukupi kebutuhan
energi listrik sekaligus mendistribusikan kekayaan energi secara berkelanjutan.
Menjadi semacam kelaziman jika kita menemukan istilah harga tiang, biaya kabel,
uang lelah, atau uang rokok, hingga pelayanan istimewa “petugas listrik” dengan
uang pelicin.
![]() |
PLN Bersih |
Kejujuran manajemen PLN terhadap adanya
kotoran internal merupakan hal istimewa yang mesti diapresiasi. Tidak mudah mengakui
suatu penyimpangan internal, baik oknum pribadi maupun sistem, karena dibutuhkan
jiwa besar dan kepemimpinan guna mengatasi akibat buruk yang mungkin ditimbulkannya.
Namun tanpa didahului upaya pembersihan internal, tidak mungkin meningkatkan
kinerja PLN ke tingkat terbaik. Karenanya
pengakuan demi perbaikan itu menjadi sebuah titik tolak menuju PLN masa depan yang
gemilang.
Komitmen keluarga besar PLN untuk
menjalankan program PLN Bersih kemudian dituangkan dalam sebuah PITA. PITA
adalah kependekan dari Partisipasi, Integritas, Transparansi, dan Akuntabilitas,
sebagai 4 pilar program PLN Bersih (sumber: 4pilar PLNBersih). PITA menjadi komitmen
sekaligus kontrak antara PLN dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan
PLN masa depan yang menjadi tumpuan harapan masyarakat.
Peran komunitas penulis blog menyalurkan
informasi di dunia maya rupanya telah lama menjadi pengamatan manajemen PLN.
Sehingga melalui pilar Partisipasi, PLN mengajak komunitas blogger turut serta membantu
percepatan terlaksananya program PLN Bersih (sumber: Berita)
Langkah PLN menggandeng komunitas
blogger merupakan sebuah langkah strategis yang cukup berani. Saat ini ketika hampir
setiap orang bisa meng-akses informasi internet lewat komputer dan telepon
genggam, blogger bisa menjadi ujung tombak Hubungan Masyarakat (Humas) terbaik. Tetapi di saat yang sama berpotensi
menelanjangi PLN, karena secara alami blogger cenderung menjadi perwakilan
suara publik.
Namun demikian, berbagai nilai
positif dan setiap resikonya pasti sudah diperhitungankan manajemen PLN
sehingga memutuskan untuk memberdayakan blogger sebagai rekan kerja. Kesiapan
segenap jajaran kerja PLN menerima masukan paling pahit merupakan hal yang
menggembirakan karena menjadi pertanda kuatnya komitmen PLN untuk melaksanakan
PLN Bersih.
Bagi para blogger sendiri, menjadi
rekan melakukan perubahan positif di sebuah BUMN yang memegang hajat hidup
bangsa tentunya sebuah kehormatan. Sebuah kesempatan langka yang harus
dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai
rekan kerja PLN, blogger memiliki beragam cara untuk memberikan dukungan melalui blog.
Dukungan yang paling sederhana
adalah berbagi pengalaman seputar pelayanan PLN. Tulisan tentang pelayanan PLN yang
informatif dan menarik akan membantu masyarakat dalam mendapatkan solusi atas berbagai
masalah yang berhubungan dengan pelayanan dan jaringan PLN.
Dukungan lain bisa dilakukan blogger
dengan cara menulis perihal PLN melalui blog masing-masing, seperti program-program baru, berita
tentang kegiatan PLN lokal maupun nasional, alamat kantor pelayanan PLN di
seluruh Indonesia, pusat pelayanan pelanggan, hingga hal-hal unik menarik
seputar PLN, dan lain-lain.
Bentuk dukungan berikutnya adalah memberikan
masukan dan kritik konstruksif, baik terkait upaya peningkatan pelayanan maupun
kebijakan PLN. Dukungan semacam ini cukup membutuhkan pemikiran, tetapi pada
dasarnya setiap blogger bisa melakukannya dengan dimulai dari hal-hal sederhana,
seperti pengaturan letak meja di dalam kantor pelayanan atau sistem antrian.
Kemudian dukungan berikutnya adalah
mengawal perbaikan sistem PLN dengan memanfaatkan jaringan blogger di seluruh
Indonesia. Menuliskan adanya kekurangan PLN,
penyimpangan di setiap unit kerja PLN atau membuka oknum nakal yang
memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat bukan hal yang tabu. Tulisan tersebut
bisa diperoleh baik dari pengalaman pribadi maupun kenalan dekat. Di sinilah
dibutuhkan kebesaran jiwa segenap jajaran PLN untuk menerima berbagai keluhan,
dan termasuk luapan emosi sebagian masyarakat.
Dalam upaya mencapai target PLN Bersih,
PLN sendiri bisa berfokus pada 3 kebersihan sebagai area utama.
Pertama, kebersihan fisik. Gedung
yang baik, tata ruang pelayanan, pelayanan pelanggan yang ramah dan penuh
senyum, adalah beberapa tolok ukur kebersihan fisik. Bank-bank BUMN merupakan contoh
yang bisa ditiru bagaimana sebuah perusahaan pemerintah bertransformasi untuk
memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.
Kedua, kebersihan mental. Selalu
terbuka terhadap setiap keluhan, tidak bersikap defensif ketika menerima kritik
dan tanggap menyelesaikan ketika menerima laporan pelanggan adalah beberapa hal
yang terkait kebersihan mental. Selama
ini, bahkan di dunia maya, masih saja kita temukan pegawai PLN yang marah
kepada pelanggan yang mengadukan permasalahan. Seolah tidak ada pemahaman bahwa
energi listrik adalah hak masyarakat yang dititipkan untuk dikelola PLN. Penanaman budaya penuh rasa tanggung jawab untuk
memberi pelayanan terbaik inilah yang menjadi pekerjaan rumah terbesar
manajemen PLN.
Ketiga, kebersihan sistem. PLN
hendaknya tidak perlu ragu untuk membangun sistem yang lebih baik dengan meniru
perusahaan-perusahaan maju di dunia. Sebuah sistem yang memberantas korupsi di tingkat
pencegahan, meminimalisir penyimpangan dan bertindak tegas saat menemukan
pelanggaran. Jika hal-hal tersebut dilakukan dengan konsisten, dalam waktu yang
tidak lama akan tertanam budaya kerja PLN Bersih.
Barangkali, yang cukup menyulitkan percepatan
PLN Bersih adalah karena PLN pemain tunggal di bidangnya, sehingga tidak ada
pesaing yang membuat terpacu. Dalam usaha membantu percepatan itu sebetulnya selain
sebagai rekan kerja, blogger juga bisa berposisi sebagai lawan latih tanding
PLN.
Petinju-petinju juara dunia selalu memiliki
lawan latih tanding yang kuat. Karena itu para blogger yang benar-benar mengharapkan PLN
lebih kuat, lebih maju, lebih bersih dan lebih hebat, tidak perlu ragu untuk memberikan
upper cut tajam berupa tulisan-tulisan yang melecut PLN untuk menjadi lebih
baik. Sekali lagi perlu saya tuliskan: di
sinilah dibutuhkan kebesaran jiwa segenap jajaran PLN untuk menerima berbagai
keluhan, kritikan dan termasuk luapan emosi sebagian masyarakat yang diwakili
para blogger.
Terakhir, sinergi antara PLN dan blogger
pada akhirnya bukan sekedar untuk terlaksananya program PLN Bersih, tetapi
untuk percepatan kemajuan bangsa melalui optimasi pendayagunaan energi yang
dititipkan kepada PLN. Setelah terkikis anggapan
bahwa PLN adalah sarang korupsi, manajemen PLN bisa lebih berkonsentrasi pada
hal-hal strategis dalam menghadapi pertumbuhan kebutuhan energi Indonesia di
masa depan.
Karena itu, blogger sejati mendukung
PLN Bersih: bersih fisik, bersih mental dan bersih sistem!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar