Jumat, 25 Oktober 2013

PLN Masa Depan: Bersih Fisik, Bersih Mental, Bersih Sistem

“Kebersihan adalah sebagian dari iman”.  Kalimat singkat sarat makna itu bukan kata-kata mutiara biasa, karena terucap dari lidah suci seorang utusan Tuhan. Dalam setiap ajaran agama, peribadatan menghadap Tuhan selalu diawali ritual pembersihan diri. Tentunya bukan kebetulan Tuhan menekankan pentingnya suatu hal melalui nasihat Nabi-Nya dan aturan agama-Nya, kecuali hal tersebut memiliki peran strategis untuk umat manusia.

Menilik lebih dalam, sejatinya manusia memang mustahil mencapai kecemerlangan dalam hal apa pun, baik secara fisik, mental dan spiritual, tanpa memulainya dari kebersihan. Tidak ada seorang manusia pun yang menyukai hal kotor, kebersihanlah syarat tumbuhnya cinta, dan orang-orang besar yang menjadikan dunia lebih baik adalah selalu orang-orang bersih dalam kesederhanaannya. Demikian halnya dengan sebuah organisasi, karena organisasi terdiri dari sekumpulan orang.

Pogram “PLN Bersih” yang dicanangkan PT. Perusahaan Listrik Negara (persero) baru-baru ini, adalah sebuah ritual pembersihan diri menuju PLN masa depan. Harus diakui PLN saat ini masih belum memenuhi sosok PLN ideal sebagai pengemban amanat rakyat, dalam mencukupi kebutuhan energi listrik sekaligus mendistribusikan kekayaan energi secara berkelanjutan. Menjadi semacam kelaziman jika kita menemukan istilah harga tiang, biaya kabel, uang lelah, atau uang rokok, hingga pelayanan istimewa “petugas listrik” dengan uang pelicin.

PLN Bersih


Kejujuran manajemen PLN terhadap adanya kotoran internal merupakan hal istimewa yang mesti diapresiasi. Tidak mudah mengakui suatu penyimpangan internal, baik oknum pribadi maupun sistem, karena dibutuhkan jiwa besar dan kepemimpinan guna mengatasi akibat buruk yang mungkin ditimbulkannya. Namun tanpa didahului upaya pembersihan internal, tidak mungkin meningkatkan kinerja PLN ke tingkat terbaik.  Karenanya pengakuan demi perbaikan itu menjadi sebuah titik tolak menuju PLN masa depan yang gemilang.

Komitmen keluarga besar PLN untuk menjalankan program PLN Bersih kemudian dituangkan dalam sebuah PITA. PITA adalah kependekan dari Partisipasi, Integritas, Transparansi, dan Akuntabilitas, sebagai 4 pilar program PLN Bersih (sumber: 4pilar PLNBersih). PITA menjadi komitmen sekaligus kontrak antara PLN dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan PLN masa depan yang menjadi tumpuan harapan masyarakat.

Peran komunitas penulis blog menyalurkan informasi di dunia maya rupanya telah lama menjadi pengamatan manajemen PLN. Sehingga melalui pilar Partisipasi, PLN mengajak komunitas blogger turut serta membantu percepatan terlaksananya program PLN Bersih (sumber: Berita)

Langkah PLN menggandeng komunitas blogger merupakan sebuah langkah strategis yang cukup berani. Saat ini ketika hampir setiap orang bisa meng-akses informasi internet lewat komputer dan telepon genggam, blogger bisa menjadi ujung tombak Hubungan Masyarakat (Humas) terbaik.  Tetapi di saat yang sama berpotensi menelanjangi PLN, karena secara alami blogger cenderung menjadi perwakilan suara publik. 

Namun demikian, berbagai nilai positif dan setiap resikonya pasti sudah diperhitungankan manajemen PLN sehingga memutuskan untuk memberdayakan blogger sebagai rekan kerja. Kesiapan segenap jajaran kerja PLN menerima masukan paling pahit merupakan hal yang menggembirakan karena menjadi pertanda kuatnya komitmen PLN untuk melaksanakan PLN Bersih.

Bagi para blogger sendiri, menjadi rekan melakukan perubahan positif di sebuah BUMN yang memegang hajat hidup bangsa tentunya sebuah kehormatan. Sebuah kesempatan langka yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.  Sebagai rekan kerja PLN, blogger memiliki beragam cara untuk memberikan dukungan melalui blog.

Dukungan yang paling sederhana adalah berbagi pengalaman seputar pelayanan PLN. Tulisan tentang pelayanan PLN yang informatif dan menarik akan membantu masyarakat dalam mendapatkan solusi atas berbagai masalah yang berhubungan dengan pelayanan dan jaringan PLN.

Dukungan lain bisa dilakukan blogger dengan cara menulis perihal PLN melalui blog masing-masing, seperti program-program baru, berita tentang kegiatan PLN lokal maupun nasional, alamat kantor pelayanan PLN di seluruh Indonesia, pusat pelayanan pelanggan, hingga hal-hal unik menarik seputar PLN, dan lain-lain.

Bentuk dukungan berikutnya adalah memberikan masukan dan kritik konstruksif, baik terkait upaya peningkatan pelayanan maupun kebijakan PLN. Dukungan semacam ini cukup membutuhkan pemikiran, tetapi pada dasarnya setiap blogger bisa melakukannya dengan dimulai dari hal-hal sederhana, seperti pengaturan letak meja di dalam kantor pelayanan atau sistem antrian.

Kemudian dukungan berikutnya adalah mengawal perbaikan sistem PLN dengan memanfaatkan jaringan blogger di seluruh Indonesia.  Menuliskan adanya kekurangan PLN, penyimpangan di setiap unit kerja PLN atau membuka oknum nakal yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat bukan hal yang tabu. Tulisan tersebut bisa diperoleh baik dari pengalaman pribadi maupun kenalan dekat. Di sinilah dibutuhkan kebesaran jiwa segenap jajaran PLN untuk menerima berbagai keluhan, dan termasuk luapan emosi sebagian masyarakat.

Dalam upaya mencapai target PLN Bersih, PLN sendiri bisa berfokus pada 3 kebersihan sebagai area utama.

Pertama, kebersihan fisik. Gedung yang baik, tata ruang pelayanan, pelayanan pelanggan yang ramah dan penuh senyum, adalah beberapa tolok ukur kebersihan fisik. Bank-bank BUMN merupakan contoh yang bisa ditiru bagaimana sebuah perusahaan pemerintah bertransformasi untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.

Kedua, kebersihan mental. Selalu terbuka terhadap setiap keluhan, tidak bersikap defensif ketika menerima kritik dan tanggap menyelesaikan ketika menerima laporan pelanggan adalah beberapa hal yang terkait kebersihan mental.  Selama ini, bahkan di dunia maya, masih saja kita temukan pegawai PLN yang marah kepada pelanggan yang mengadukan permasalahan. Seolah tidak ada pemahaman bahwa energi listrik adalah hak masyarakat yang dititipkan untuk dikelola PLN.  Penanaman budaya penuh rasa tanggung jawab untuk memberi pelayanan terbaik inilah yang menjadi pekerjaan rumah terbesar manajemen PLN.

Ketiga, kebersihan sistem. PLN hendaknya tidak perlu ragu untuk membangun sistem yang lebih baik dengan meniru perusahaan-perusahaan maju di dunia. Sebuah sistem yang memberantas korupsi di tingkat pencegahan, meminimalisir penyimpangan dan bertindak tegas saat menemukan pelanggaran. Jika hal-hal tersebut dilakukan dengan konsisten, dalam waktu yang tidak lama akan tertanam budaya kerja PLN Bersih.

Barangkali, yang cukup menyulitkan percepatan PLN Bersih adalah karena PLN pemain tunggal di bidangnya, sehingga tidak ada pesaing yang membuat terpacu.  Dalam usaha membantu percepatan itu sebetulnya selain sebagai rekan kerja, blogger juga bisa berposisi sebagai lawan latih tanding PLN.  

Petinju-petinju juara dunia selalu memiliki lawan latih tanding yang kuat. Karena itu para blogger yang benar-benar mengharapkan PLN lebih kuat, lebih maju, lebih bersih dan lebih hebat, tidak perlu ragu untuk memberikan upper cut tajam berupa tulisan-tulisan yang melecut PLN untuk menjadi lebih baik.  Sekali lagi perlu saya tuliskan: di sinilah dibutuhkan kebesaran jiwa segenap jajaran PLN untuk menerima berbagai keluhan, kritikan dan termasuk luapan emosi sebagian masyarakat yang diwakili para blogger.

Terakhir, sinergi antara PLN dan blogger pada akhirnya bukan sekedar untuk terlaksananya program PLN Bersih, tetapi untuk percepatan kemajuan bangsa melalui optimasi pendayagunaan energi yang dititipkan kepada PLN.  Setelah terkikis anggapan bahwa PLN adalah sarang korupsi, manajemen PLN bisa lebih berkonsentrasi pada hal-hal strategis dalam menghadapi pertumbuhan kebutuhan energi Indonesia di masa depan.

Karena itu, blogger sejati mendukung PLN Bersih: bersih fisik, bersih mental dan bersih sistem!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar